TAMAN WISATA
IMAN (TWI)
By Jurrahmah
Dari
pintu gerbang yang ada di tepi jalan raya sampai ke lokasi TWI ternyata masih
agak jauh hampir
1 km karena tidak ada angkutan umum yang masuk sampai ke lokasi taman. Pertama
Anda akan langsung dihadang oleh jalan yang agak menanjak. Udara yang cukup
sejuk di tengah hutan cukup membantu nafas saya tidak tersengal-sengal. Setelah
berjalan sekitar 200 meter, Anda akan menemui sebuah vihara yang tidak terlalu
besar dengan namanya Vihara Saddhavana. Di bagian atas vihara terdapat tiga
buah stupa seperti halnya yang ada di candi-candi bercorak Budha. Jalan terus
sampai ketemu dengan pos retribusi. Bayar 5.000 rupiah untuk masuk ke TWI. Dari
pos retribusi sampai ke taman udah nggak jauh lagi.
Setelah melewati Gua Bunda Maria, para wisatawan akan
disuguhkan sebuah bangunan rumah ibadah (Kuil) Hindu. Kuil yang dibangun mengikuti
rancangan bangunan kuno ini menyerupai pura yang terdapat di Bali, terutama
bangunan menaranya.
Sementara pada bagian dalam taman, terdapat sebuah miniatur Ka‘bah seperti yang terdapat di dalam
Masjidil Haram, Makkah. Di sekeliling bangunan miniatur Ka‘bah dihiasi dengan tanaman bunga yang beraneka warna. Pembangunan
miniatur Ka‘bah ini sebagai upaya menghadirkan simbol suci bagi umat Islam di
dalam taman. Dengan kehadiran miniatur ini, diharapkan para pengunjung terutama
umat Islam dapat mengenal simbol agama mereka sembari berwisata. Tidak jauh
dari Miniatur Ka‘bah, berdiri sebuah bangunan masjid yang diperuntukkan bagi umat Islam
dalam menjalankan ibadah. Di sana juga terdapat Bukit Safa
dan Marwah.
Taman Wisata Iman Dairi ini, tidak hanya dipenuhi
bangunan-bangunan peribadatan bagi umat beragama. Taman wisata iman ini juga
dihiasi dengan beberapa keindahan panorama alam dan barisan hutan pinus yang begitu rindang. Sungai yang
mengalir dari perbukitan, menambah daya tarik dari taman ini. Komposisi
bangunan-bangunan peribadatan berpadu dengan keindahan alam yang memukau,
menjadikan Taman Wisata Iman Dairi sebagai salah satu lokasi wisata favorit di
Kabupaten Dairi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar