Rabu, 04 Juni 2014



DESA LINGGA KAB. KARO
  1. Sejarah Desa Lingga

Desa Lingga merupakan bekas kerajaan Tanah Karo,yang dipimpin oleh seorang raja yang bergelar Sibayak Lingga. Sibayak Lingga yang pertama masih memiliki hubungan keluar dengan raja Linge di Gayo.
Desa Lingga tidak dapat terlepas dari adanya kerjaan Lingga yang asalnya dari keturunan Pak-Pak (Dairi) yang pertama ditempati dikuta Suah dilembah uruk Gungmbelin.
Pada zaman Belanda, Kesibayaken Lingga membawahi enam urung (kerajaan kecil) yaitu :
  1. Urung XII kuta berpusat di Kabanjahe
  2. Urung si III kuru berpusat di Lingga
  3. Urung Naman berpusat di Naman
  4. Urung Tiga Pancur berpusat di Tiga Pancur
  5. Urung Teran berpusat di Batukarang
  6. Urung Tiganderket berpusat di Tiganderket

Desa Lingga merupakan perkampungan Batak Karo yang unik,yang memiliki rumah-rumah adat yang diperkirakan berumur 250 tahun dan kondisinya masih kokoh.Rumah tersebut dihuni oleh beberapa keluarga yang masih memiliki hubungan kekerabatan.Objek wisata budaya terdapat di Desa Lingga sekitar 16 Km ke arah Selatan Kota Berastagi.
Berikut rumah-rumah adat Desa Lingga dan keterangannya :

  1. Geriten
 
Geriten merupakan tempat penyimpanan kerangka jenazah keluarga/nenek moyang (leluhur).

  1. Jambur
 
Jambur merupakan tempat penyelenggaraan pesta, tempat musyawarah, tempat mengadili orang-orang yang melanggar perintah raja dan adat yang berlaku dan merupakan tempat tidur bagi pemuda-pemuda selain Sapo Ganjang.



  1. Sapo Ganjang
 
Sapo Ganjang didirikan pada tahun ± 1870, digunakan sebagai tempat musyawarah rungu dan penyimpanan padi.





  1. Rumah Belang Ayo
 
Rumah Belang Ayo merupakan rumah untuk keluarga yang memiliki hubungan kekerabatan,dimana didalamnya terdapat 8 buah pintu yang artinya 1 pintu untuk 1 keluarga,berarti 8 pintu terdapatlah 8 keluarga didalamnya. Terdapat 4 tungku sebagai tempat memasak.





  1. Rumah Adat Gerga
 
Rumah Gerga merupakan salah satu rumah adat Desa Lingga yang didalamnya terdapat 12 jabu/keluarga didirikan pada tahun ± 1860. Didalam Rumah Gerga ini,terdapat 12 pintu yang artinya 1 keluarga 1 pintu.Awalnya rumah Gerga ini dihuni oleh 12 keluarga,namun saat ini hanya dihuni oleh satu keluarga yaitu Bapak Tarigan dengan Ibu Januarita Sitepu. Rumah Gerga terdiri dari dua lantai yaitu lantai pertama digunakan untuk tempat binatang, dan yang bagian atas sebagai tempat berkumpulnya keluarga. Rumah Gerga ini memiliki simbol kepala kerbau yang artinya penolak bahaya.Rumah Gerga ini sudah pernah direnovasi oleh pemerintah setempat dan biaya-biaya seperti air, listrik dll,dibiayai oleh pemerintah,namun tidak sembarang orang yang tinggal dirumah Gerga tersebut,hanya orang yang memiliki hubungan kekerabatanlah yang bisa tinggal di rumah Gerga.


  1. Daftar Gambar Rumah Adat Desa Lingga

Reported by :
Lestari Panjaitan
Lisma Thuwel Af Samaloisa
Maria Magdalena Silaban
Martha Sipangkar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar